Rabu, 15 Februari 2017

Trik Menyetel Suspensi Motor Ohlins

Menyetel suspensi motor kadang diperlukan agar motor jadi lebih enak dikendarai. Namun untuk menyetelnya ada beberapa proses.

Trik Menyetel Suspensi Motor Ohlins

"Cara setting pertama untuk penggunaan jalan raya, atau track use yang pertama harus mengukur preload dulu. Cari preload yang benar," ujar Direktur Ohlins Indonesia, Eddy Saputra di Jakarta.

Lanjut Eddy menjelaskan cara untuk mencari preload (ketika per dapat tekanan) yang benar adalah dengan cara mengukur bobot pengemudi beserta barang yang digunakannya. "Jadi bobot pengendara dengan perlengkapan full naik ke motor, nanti diukur, nanti dicari free sug (bobot motor ketika digantung dengan standar dua, lalu diturunkan)-nya dan itu jadi patokannya," ucapnya.

"Setelah itu cari kompresi (ketika shockbreaker menekan) dan rebound (ketika kembali dari penekanan) nya untuk shockbreaker depan dan belakang," tambah Eddy. Selain itu untuk pengguna jalan raya free sugnya lebih tinggi, karena di jalan raya tidak selalu rata kondisi jalannya.

"Jadi lebih empuk, kalau di trek balap pasti lebih rigid (terus tertekan), atau lebih keras jadi free sug nya lebih rendah," ucap Eddy.

Sementara itu di dunia suspensi juga dikenal istilah low speed dan high speed suspension. Namun ini bukan terkait dengan kecepatan motor. "Itu fungsi speednya pada saat pistonnya bekerja, pada saat ngehajar lobangan," ujar Eddy.

Untuk fungsinya sendiri, high speed itu kebanyakan dipergunakan di shock motor motocross. "Kalau low speed dia buat di track atau jalan raya, daily use, ga perlu jamping-jumping kan," tutur Eddy.

Eddy juga memberi gambaran bahwa untuk penggunaan sehari-hari tidak perlu menggunakan high speed. "Tadi saya kasih teorinya kan, dia grafiknya MotoGP yang 240 hp aja cuma low speed. Kecuali kalau dia jumping yang 4 meter, 5 meter. Speednya kan beda," ucap Eddy.

Selain itu Eddy juga menjelaskan bahwa tidak akan ada gunanya apabila high speed digunakan untuk sehari-hari.

"Ya ga bakal bekerja dong, dia kan belum kena speednya yang bener. Jadi keras terus (suspensinya), ga bakal bekerja, kecuali kalau kena jaglugan banget nah baru bekerja terasa fungsinya. Kalau di balik fungsinya hilang," tambah Eddy.

Jumat, 10 Februari 2017

Wah, Bodi Mobil Jazz Ini Penuh Coretan Tanda Tangan

Pemilik mobil biasanya menyukai bodi mobil yang bersih mulus dari berbagai kotoran. Namun yang satu ini berbeda. Pemilik Honda Jazz membiarkan bodi mobilnya dicoret-coret.

Wah, Bodi Mobil Jazz Ini Penuh Coretan Tanda Tangan

Ditemui di Honda Day 2016 akhir pekan lalu, Zulkifli, pemilik Honda Jazz, dengan antusias menceritakan ikhwal berbagai coretan tanda tangan di bodi mobilnya. Rupanya dia melakukan hal tersebut pada mobilnya untuk menggalang kebersamaan dengan komunitas mobil lainnya.

Sambil berkeliling di berbagai kota Indonesia, siapa pun, terutama komunitas mobil Honda Jazz di daerah bisa memberikan tanda tangannya di mobil ini. "Kemarin ada dari Kalbar," ujar anggota dari Jazz Owners Community ini sambil menunjuk sebuah tanda tangan di bagian belakang mobil.

Dari penampakannya, mobil tidak mengalami perubahan banyak, hanya bagian lampunya saja yang diubah. Saking uniknya, Presdir PT Honda Prospect Motor Tomoki Uchida dan Direktur Pemasaran PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy turut membubuhkan tanda tangan mereka di kap mobil.

Minggu, 05 Februari 2017

Ada Teknologi Blue Core, Yamaha: Motor Kami Mirip LCGC

Dua motor yang baru saja diluncurkan oleh Yamaha, NVX dan Aerox dibekali mesin dengan desain teknologi terbaru dari Blue Core. Yamaha mengatakan teknologi tersebut membuat motor mirip dengan mobil di kelas Low Cost Green Car (LCGC).

Ada Teknologi Blue Core, Yamaha: Motor Kami Mirip LCGC

"Motor kami seperti LCGC ada benarnya juga. Teknologi green (ramah lingkungan) kami dapat dari Blue Core yang memiliki beberapa fungsi seperti idling stop," ujar Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Minoru Morimoto di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Minggu (30/10/2016).

Namun terkait soal harga, Morimoto menjelaskan terdapat kendala untuk membuat motor menjadi 'Low Cost'. Hal itu disebabkan oleh kondisi perekonomian di Indonesia yang membuat ongkos produksi cenderung lebih mahal. Sebab, biaya beberapa material yang diimpor menjadi lebih mahal.

"Kami mencoba membuat harga yang terjangkau bagi konsumen. Tapi sayangnya nilai tukar rupiah saat ini sedang sulit. Jadi pengaruh ke harga bahan impor. Kami bekerja keras untuk hal itu," kata Morimoto.

Dua skutik sport anyar Yamaha yakni NVX dan Aerox dibekali dengan teknologi Blue Core desain terbaru liquid cooled 4-stroke SOHC 4-valve engine. Teknologi tersebut membuat pembakaran lebih sempurna sehingga lebih ramah lingkungan serta torsi lebih kuat di kecepatan rendah dan bertenaga di kecepatan tinggi.

Senin, 30 Januari 2017

Yamaha Belum Hadirkan Pesaing Gesits dalam Waktu Dekat

Dunia sepeda motor Indonesia tengah bergeliat dengan motor listrik. Salah satunya dengan kehadiran motor listrik buatan anak bangsa, Gesits yang pengujiannya bakal dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada awal November mendatang.

Yamaha Belum Hadirkan Pesaing Gesits dalam Waktu Dekat

Meski tengah ramai soal motor listrik, sebagai salah satu produsen 'raksasa' sepeda motor, Yamaha Indonesia mengaku belum akan memproduksi maupun menjual motor listrik dalam waktu dekat.

Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Minoru Morimoto menjelaskan, hal itu disebabkan karena masih tingginya produksi baterai untuk menggerakkan motor listrik.

Selain itu, pabrikan juga perlu mempertimbangkan ukuran baterai pada motor agar dapat memberi ruang serta berpengaruh pada estetika motor itu sendiri.

"Untuk kecepatan tinggi dan jarak jauh, Anda memerlukan motor penggerak besar, baterai besar. Itu sangat mahal dan sangat berat. Pada ukuran sepeda motor, Anda harus menggunakan baterai berukuran kecil," ujar Morimoto di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, seperti dilaporkan reporter detikOto Dina Rayanti, Senin (31/10/2016).

"Bagi setiap perusahaan sepeda motor, bukan hanya Yamaha, memperkenalkan motor listrik juga tidak mudah. Konsumen menginginkan motor dengan kecepatan tinggi dan mampu menempuh jarak jauh," lanjutnya.

Saat ditanya apakah nantinya tren sepeda motor di Indonesia akan mengarah ke motor listrik, Morimoto mengungkapkan peluang itu dapat terjadi. Namun pabrikan perlu memerhatikan sejumlah hal agar sesuai dengan kebutuhan konsumen.

"Bisa, tergantung pasar. Di Indonesia sepeda motor digunakan untuk jarak jauh, maka hal itu perlu diperhatikan. Setiap perusahaan juga perlu melakukan revolusi teknologi pada baterai," kata Morimoto. (nkn/ddn)

Rabu, 25 Januari 2017

Bersaing dengan Merek Jepang, TVS Andalkan Jemput Bola ke Konsumen

Di tengah persaingan di pasar roda dua yang ketat dengan pabrikan-pabrikan Jepang, pabrikan asal India PT TVS Motor Indonesia berusaha melakukan sesuatu yang beda.

Bersaing dengan Merek Jepang, TVS Andalkan Jemput Bola ke Konsumen

TVS melakukan strategi jemput bola agar lebih memanjakan konsumen. Misalnya saja seperti test ride yang tidak hanya dilakukan di diler saja melainkan bisa di rumah atau kantor.

"Test ride jemput bola kita fokus ke konsumen jadi lebih customer oriented kaya jemput bola kalau test ride nggak harus di kantor tapi juga di rumah," kata Senior Marketing Planner PT TVS Motor Indonesia, Rini Soelistiawati kepada detikOto, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (31/10/2016).

Rini menambahkan ada beberapa masyarakat yang khawatir mengenai spare parts TVS yang sulit didapat bisa memesan secara online. "Ada juga THS (TVS Home Service) buat mereka yang sibuk jadi datengin langsung sekarang juga banyak yang khawatir TVS sparepartsnya gimana nah sekarang era digital kita udah ada online spare parts. Jadi pesan online di website www.tvsmotor.co.id ada online spare part yang penting free ongkir bayar juga bisa ke Indomaret," tambah Rini.

Berdasarkan data AISI (Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia) hingga September kemarin TVS Indonesia mendistribusikan motor sebanyak 17.305 unit. TVS lebih banyak mengirimkan motor (ekspor) ke luar Indonesia sebanyak 15.808 unit, sisanya merupakan penjualan di pasar Indonesia.

Jumat, 20 Januari 2017

Dari Indonesia, Honda CBR250RR Mejeng di MotoGP Sepang

Honda CBR250RR yang debut di Indonesia beberap waktu lalu mulai dipamerkan di luar negeri. Bertepatan dengan MotoGP Sepang, Malaysia, Honda memamerkan CBR250RR kepada pecinta motorsport yang menonton MotoGP Sepang.

Dari Indonesia, Honda CBR250RR Mejeng di MotoGP Sepang

Motor sport bermesin 250cc dua silinder ini mampu menyedot perhatian para pecinta balap yang memadati area booth Honda saat digelar balap MotoGP di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.

Terdapat 2 unit CBR250RR yang dihadirkan Astra Honda Motor yaitu varian Racing Red dan versi modifikasi bertema Cowboy Style. Kedua unit All New Honda CBR250RR ini yang dipamerkan di hari Minggu ini mampu nengundang perhatian masyarakat yang mendatangi sirkuit Sepang untuk menonton MotoGP. Pantauan detikOto di lokasi, Honda CBR250RR membuat pengunjung penasaran. Tak sedikit pengunjung yang ingin berfoto bersama CBR250RR khususnya yang versi modifikasi.

Model ini dipamerkan besama jajaran motor sport premium Honda yang juga mengusung filosofi 'Total Control', seperti replika motor supersport RC213V dan versi jalanannya RC213V-S.

"Kami ingin mendekatkan motor impian All New Honda CBR250R ini kepada masyarakat Indonesia maupun pecintanya dari mancanegara. Ajang MotoGP Sepang merupakan salah satu kegiatan balap dunia yang kami anggap paling tepat untuk menjawab rasa penasaran pecinta All New Honda CBR250RR dari berbagai negara. Kami senang motor ciptaan anak bangsa ini pun disambut antusias tak hanya oleh para pecinta motor sport di dalam negeri, namun juga dari berbagai negara seperti yang terlihat pada booth Honda di gelaran MotoGP Sepang," ujar GM Marketing Planning and Analysis Division AHM A. Indraputra.

Honda juga telah memperkenalkan CNR250RR di beberapa lokasi di Indonesia. Motor sport premium ini juga telah diperkenalkan langsung oleh pebalap MotoGP, Marc Marquez, saat mengendarai langsung di hadapan sekitar 4.000 orang penonton di Sentul International Circuit.

All New Honda CBR250RR menghasilkan tenaga maksimal terbaik 27,1 kW (36,8 PS) / 12.500 rpm dan torsi maksimum hingga 22,5 Nm (2.29 kgf.m) / 10.500 rpm. Tenaga itu hadir berkat penggunaan mesin generasi terbaru 250cc liquid-cooled 4-stroke DOHC 8-valve, paralel twin cylinder.

Rangka teralis terbaru dan mesin compact, All New Honda CBR250RR menjadi model teringan di kelasnya dengan bobot 165 kg untuk tipe standar dan 168 kg untuk tipe ABS.

Minggu, 15 Januari 2017

Suzuki Hayabusa Made in India, Harga Turun 40 Jutaan

Motor super yang bisa berlari hingga 300 km per jam, Suzuki Hayabusa mulai diproduksi di India. Harga pun turun sekitar Rp 40 juta.

Suzuki Hayabusa Made in India, Harga Turun 40 Jutaan

Dilansir dari indianaautosblog, Senin (31/10/2016), untuk pertama kalinya Suzuki sudah mengirimkan Hayabusa rakitan India ke tangan konsumen Suzuki di India.

Berkat produksi lokal, harga Hayabusa turun 200.000 rupee (Rp 40 juta) menjadi 1.357.135 rupee (Rp 265 juta). Sebagai perbandingan harga Hayabusa GSX1300R di Indonesia mencapai Rp 399.000.000.

Dikatakan model Suzuki Hayabusa model 2017 ini, masih akan menggendong mesin yang sama seperti model yang pernah dijual atau rakitan Jepang.

Yakni dengan menggendong mesin 1.340 cc empat silinder liquid-coolde DOHC, dengan rasio kompresi mencapai 12,5:1. Serta akan mampu menyemburkan 197 tenaga kuda dan torsi mencapai 154 Nm, dengan enam percepatan.

Suzuki di India pun mengatakan, Suzuki tidak akan berhenti di Hayabusa saja. Produsen asal Jepang ini mengatakan akan ikut merakit motor besar Suzuki lainnya di India.

Namun sayang, tidak ada informasi mengenai berapa perbedaan harga jual. Saat merakit di India dengan mendatangkan langsung dari Jepang.