
"Kita lagi ngalami sekuler stagnation ekonomi dunia itu sedang stagnasi kemudian akan ditandai dengan perubahan arsitektur perekonomian kita di dunia nggak tau kaya apa yang bisa dilakukan industri sekarang adalah berbenah diri memperkuat kerjasama, memperkuat aliansi menghadapi era baru," ujar Direktur Administrasi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam di Jakarta.
Bob tidak menyebutkan aliansi yang dimaksud. Namun dia menuturkan Toyota terus memperkuat cabang-cabang yang menjadi bagian industrinya dengan menghubungkan industri rumah tangga dan industri besar. Toyota pun juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang nantinya bisa bersaing di pasar otomotif dunia.
"Kalau kita sih terus terang memperkuat pohon industri jadi semakin diperkuat pohon industrinya kita semakin kokoh tier 1 bagaimana jadi tier 2, tier 2 kalau bisa industri terkoneksi dengan industri rumah tangga nah itu kuat banget tuh, kita tuh pengennya banyak sekali menuju kesana. Kedua teknologi harus kita mempertimbangkan karena nanti kita bersaing melalui dua pilar, satu kualitas orang kedua adalah teknologi. Nah dimana dua-duanya kita lagi disorot nih," kata Bob.
"Kan daya saing kita turun dilihat dari ekspor barang-barang yang menggunakan teknologi, jadi otomotif penting sekali untuk menjaga daya saing karena barang yang diproyeksikan teknologi adalah industri otomotif karena kan nanti lulusan-lulusan universitas kita, akademi kita kalau bekerja dia harus bekerja di industri yang ada teknologinya, kalo nggak daya serap kita rendah itu harus kita jaga," tutur Bob.